TAGANA KOTA PANGKALPINANG

TAGANA KOTA PANGKALPINANG

Sinopsis Tari Kedidi Khas Bangka Belitung

 

Tari Kedidi Khas Bangka Belitung

Sinopsis Tari Kedidi Khas Bangka Belitung

Tari Kedidi diangkat dari gerakan burung Kedidi yang banyak dijumpai saat penduduk memulai membuka ladang hingga menunggu musim panen tiba. Pada waktu malam hari sambil melepas lelah setelah seharian bekerja, penduduk desa menghibur diri dengan bermain musik Dambus sambil bedincak dan menari Kedidi. Tari Kedidi adalah melambangkan gerak-gerik Burung Kedidi yang konon banyak terdapat di sepanjang pantai Pulau Bangka. Burung Kedidi adalah sejenis burung yang suka hidup berkelompok serta mempunyai keunikan dalam pola kehidupannya, terutama saat bermain-main dengan sesama temannya serta ulah tingkahnya ketika mereka mencari makanan di tepi pantai.

Tari kedidi merupakan sebuah tarian adat yang berasal dari Bangka Belitung. Tarian yang satu ini terinspirasi dari burung kedidi dari gerakannya yang unik.

 

Bangka Belitung mempunyai sejumlah tarian tradisi yang berkembang dari akar budaya rumpun Melayu, seperti Tari zapin, Gambus dan Campak. Berbeda halnya dengan Tari Kedidi, tarian yang satu ini memiliki pola gerakan unik karena mengikuti gerakan dari burung kedidi yang banyak dijumpai di desa-desa daerah Bangka Belitung.

Burung Kedidi sendiri merupakan sejenis burung yang suka hidup berkelompok dengan memiliki sebuah keunikan dalam pola kehidupannya, terutama pada saat bermain dengan sesama kawanannya. Serta tingkah laku mereka ketika mencari mangsa atau makanan di pinggiran pantai. Burung kedidi ini memiliki warna bulu putih dengan paruh yang menyerupai seperti bebek dan ekornya yang bergerak gerak.

Tari Kedidi adalah tari penghibur, perpaduan musik dan gerak yang sangat dinamis. Biasanya, Tari Kedidi mainkan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya oleh para muda mudi penduduk setempat Bangka Belitung. Tarian yang diadaptasi dari burung kedidi ini sangat menarik sebab diiringi oleh alat musik tradisional jenis Dambus (2 buah Gendang, 1 Gong dan 1 Tamborin) dan dipadukan juga dengan berbagai gerakan seperti gerak pedang dan unsur silat.

Sering kali pula Tari Kedidi ini di pertandingkan sehingga terus memicu improvisasi gerak pribadi dari setiap individu maupun kelompok, akan tetapi tetap tidak meninggalkan gerak dasarnya yakni gerak Burung Kedidi yang di dominasi dengan nuansa lincah, gagah, lembut dan genit.

 


Post a Comment

0 Comments