Tagana Rajawali Lakukan Fogging di Desa Merawang Bangka
TAGANAinfo Bangka – Fogging di Desa Merawang: Tagana Rajawali Tegaskan Komitmen Sosial dan Edukasi Kesehatan
Bangka, TAGANAinfo – Dalam upaya memberantas penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang kian mengkhawatirkan di musim penghujan, Tagana Rajawali kembali menunjukkan kepeduliannya melalui aksi sosial yang digelar pada Senin (17/03/2025). Kegiatan ini berupa penyemprotan insektisida atau yang biasa dikenal dengan fogging di Desa Merawang, Kabupaten Bangka.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi solusi teknis dalam membasmi nyamuk Aedes aegypti—vektor utama penyebaran DBD—tetapi juga bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang masih terpelihara di tengah masyarakat.
Pencegahan Demam Berdarah: Tanggung Jawab Bersama
Penyakit demam berdarah masih menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim hujan tiba. Curah hujan tinggi menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus DBD sering mengalami lonjakan signifikan pada awal hingga pertengahan tahun.
Dalam konteks ini, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Pemerintah memang memiliki program nasional untuk pengendalian DBD, namun upaya ini akan sulit berhasil tanpa keterlibatan aktif dari masyarakat dan komunitas lokal. Tagana Rajawali sebagai bagian dari potensi sumber daya sosial di Bangka, hadir mengisi ruang ini.
Fogging: Langkah Strategis dan Terarah
Kegiatan fogging di Desa Merawang dilakukan di sejumlah titik yang dianggap rawan, seperti pemukiman padat, selokan yang mampet, serta area yang ditemukan adanya kasus DBD sebelumnya. Fogging ini menggunakan insektisida yang telah disesuaikan dosis dan aman untuk masyarakat jika dilakukan dengan prosedur yang benar.
Namun, Ketua Tagana Rajawali, Ahmad Ridwan, menekankan bahwa fogging bukanlah solusi tunggal. “Kami melakukan fogging sebagai bagian dari langkah cepat, tapi edukasi dan tindakan pencegahan jangka panjang tetap yang utama,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Edukasi Masyarakat: Kunci Pencegahan Berkelanjutan
Selain fogging, Tagana Rajawali juga menyisipkan edukasi kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat dihimbau untuk rutin melakukan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air.
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi warga Merawang untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya DBD dan pentingnya upaya pencegahan mandiri di lingkungan masing-masing. Anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak antusias mengikuti sosialisasi yang dilakukan dengan bahasa sederhana dan diselingi dengan tanya jawab interaktif.
Menurut warga setempat, ibu Nurhasanah (47), kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan. “Fogging ini bagus, tapi lebih bagus lagi karena kami juga dikasih tahu cara mencegah nyamuk biar nggak balik lagi,” ujarnya.
Solidaritas Sosial di Tengah Masyarakat
Aksi ini juga membuktikan bahwa solidaritas sosial bukan sekadar jargon, melainkan sebuah gerakan nyata yang lahir dari kepedulian. Para anggota Tagana Rajawali yang terdiri dari relawan berbagai latar belakang, bekerja tanpa pamrih demi keselamatan masyarakat luas.
Hal ini sejalan dengan semangat dasar Tagana—Taruna Siaga Bencana—yang tidak hanya berperan saat terjadi bencana besar, tetapi juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan promotif-preventif di tengah masyarakat.
“Kami tidak hanya ingin hadir saat bencana datang, tapi juga ingin berkontribusi dalam mencegah terjadinya masalah kesehatan atau sosial di masyarakat,” tutur Siska, salah satu relawan Tagana Rajawali.
Sinergi dengan Pemerintah dan Lembaga Lain
Dalam pelaksanaannya, kegiatan fogging ini juga didukung oleh aparat desa dan Puskesmas setempat. Sinergi ini sangat penting agar kegiatan berjalan lancar dan menyasar lokasi-lokasi prioritas. Pemerintah desa menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kegiatan serupa bisa digelar secara rutin.
Kepala Desa Merawang, Pak Arman, mengapresiasi inisiatif ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya fogging ini. Lebih dari itu, edukasi kepada warga menjadi nilai tambah yang luar biasa,” katanya.
Langkah Awal dari Gerakan Berkelanjutan
Tagana Rajawali menegaskan bahwa kegiatan ini bukan kegiatan insidental semata. Mereka berkomitmen untuk menjadikan aksi sosial ini sebagai bagian dari gerakan berkelanjutan dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh terhadap berbagai ancaman, baik itu bencana alam maupun bencana non-alam seperti wabah penyakit.
Untuk itu, mereka juga mengajak kelompok masyarakat lainnya, termasuk sekolah, karang taruna, dan majelis taklim, untuk ikut serta dalam gerakan pencegahan DBD ini. Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, diharapkan upaya ini akan lebih efektif dan berjangka panjang.
Penutup
Apa yang dilakukan Tagana Rajawali di Desa Merawang patut dijadikan contoh. Di saat banyak orang lebih fokus pada reaksi terhadap masalah, mereka justru memilih untuk bertindak lebih awal—mencegah sebelum terjadi.
Kegiatan ini menjadi cerminan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial tidak luntur ditelan zaman. Justru, di tengah tantangan modern, nilai-nilai tersebut semakin dibutuhkan untuk menciptakan masyarakat yang tangguh dan peduli satu sama lain.
Semoga inisiatif ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain, bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dengan hati besar dan niat tulus untuk kebaikan bersama.(Dky)
0 Comments