![]() |
Kondisi Banjir Pangkalpinang |
Tim Tagana Kota Pangkalpinang Siaga Banjir Besar, Warga Diminta Waspada
Pangkalpinang, TKP – Hujan deras yang mengguyur Kota Pangkalpinang sejak pagi hari hingga sore tanpa jeda pada Senin (21/04/2025), telah menyebabkan sejumlah kawasan di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut terendam banjir. Kondisi ini membuat Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Pangkalpinang bergerak cepat melakukan pemantauan, siaga penuh, dan mulai mendistribusikan bantuan darurat ke sejumlah titik rawan banjir.
Dari pantauan di lapangan, genangan air mulai menguasai jalanan utama dan pemukiman warga di beberapa kelurahan, termasuk daerah yang kerap menjadi langganan banjir seperti Bukit Tani, Parit Lalang, Kampung Asam, Girimaya bawah, Pasir Putih, Jalan RRI, Jalan Gereja Betel Kampung Bintang, Jalan Balai, hingga ke kawasan Jalan A. Yani. Ketinggian air di beberapa titik bahkan sudah mencapai setinggi pinggang orang dewasa, membuat aktivitas warga lumpuh dan kendaraan bermotor tidak dapat melintas.
Kondisi ini diperparah oleh meluapnya aliran Sungai Rangkui yang menjadi salah satu aliran air utama di Kota Pangkalpinang. Luapan sungai mulai mengancam permukiman di sekitar bantaran sungai sejak sore hari dan semakin meluas hingga pukul 23.00 WIB. Air yang tidak kunjung surut membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk ke rumah tetangga, gedung sekolah, hingga mushola yang tidak terendam banjir.
Tagana Bergerak Cepat Lakukan Pemantauan dan Evakuasi
Dalam situasi yang mencekam ini, Tim Tagana Kota Pangkalpinang langsung mengaktifkan sistem komunikasi darurat melalui grup WhatsApp internal, guna menghimpun laporan-laporan dari para anggota yang sudah berada di lapangan. Laporan demi laporan terus masuk, menggambarkan situasi yang semakin mengkhawatirkan di beberapa titik banjir. Koordinasi yang cepat dan efektif menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat tersebut.
Salah satu anggota Tagana Pangkalpinang, Heriyono, menyampaikan laporan langsung dari lokasi terdampak. Ia bersama rekannya dari Tagana Provinsi, Rudi, tengah melakukan patroli dan pemantauan di beberapa lokasi rawan banjir di Pangkalpinang. Dalam keterangannya, Heriyono mengungkapkan bahwa banjir kali ini tidak hanya merendam kawasan di dalam kota, namun meluas hingga ke luar wilayah administratif Pangkalpinang.
"Kami memantau terus dilapangan. Saya bersama bang Rudi dari Tagana Provinsi saat ini sedang keliling. Ternyata banjir tak hanya berdampak di Kota Pangkalpinang saja. Lebih dari 50 kepala keluarga (KK) rumah warga di Desa Kace, Kecamatan Mendobarat, Kabupaten Bangka, juga ikut terdampak banjir. Beberapa jalan yang tergenang di antaranya Jalan Belubur, Kace Permai, dan Jalan Air Tebet Desa Kace," ujar Heriyono saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Ia juga menjelaskan bahwa timnya bersama rekan-rekan dari Tagana Provinsi masih dalam kondisi siaga dan standby di Desa Kace, menunggu perkembangan lebih lanjut. "Jika air belum surut dalam waktu dekat, bang Rudi dan kawan-kawan akan mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi kebutuhan warga yang mengungsi," tambahnya.
Kerjasama Antarlembaga Dalam Penanganan Bencana
Banjir yang melanda Desa Kace ini juga mendapat perhatian dari pemerintah desa dan aparat setempat. Kepala Dusun VI Desa Kace, Budi, yang rumahnya juga terendam air di kawasan Jalan Belubur, turut memberikan keterangan mengenai situasi yang terjadi di desanya.
Menurut Budi, sejak air mulai masuk ke permukiman warga, unsur pemerintahan desa seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, FKPM, pemerintah desa, hingga masyarakat setempat langsung bergotong royong membantu warga yang kesulitan mengamankan barang-barang penting dari genangan air. "Sampai saat ini semua pihak masih saling bantu. Warga sangat terbantu dengan kehadiran aparat dan relawan yang terus siaga di lapangan," ungkapnya.
Semangat gotong royong ini menjadi bukti solidaritas masyarakat dalam menghadapi musibah banjir yang tidak hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga mental. Di tengah kondisi cuaca yang belum bersahabat, warga tetap menunjukkan ketangguhan dalam membantu sesama.
Waspada Terhadap Potensi Banjir Susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang diperkirakan terjadi di wilayah Bangka Belitung, termasuk Pangkalpinang, dalam beberapa hari ke depan. Pihak BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan rendah, bantaran sungai, dan perbukitan rawan longsor, untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan bencana lainnya.
Tagana Kota Pangkalpinang juga mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah dan selalu memperhatikan perkembangan informasi dari sumber resmi. Ketua Tagana Kota Pangkalpinang menegaskan bahwa timnya akan terus memantau perkembangan di lapangan, mendirikan posko siaga banjir, dan siap mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan cepat saji, air mineral, obat-obatan, selimut, hingga mendirikan dapur umum jika dibutuhkan.
"Ini adalah bentuk kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana banjir, apalagi curah hujan diprediksi masih tinggi. Kami berharap masyarakat tetap tenang, namun jangan menyepelekan situasi," ujar Ketua Tagana Kota Pangkalpinang.
Peran Relawan Tagana dalam Situasi Darurat
Peran Tagana memang sangat vital dalam kondisi darurat seperti ini. Mereka tak hanya menjadi garda terdepan dalam hal pemantauan dan penyelamatan warga yang terdampak, tetapi juga memastikan kebutuhan dasar para korban banjir terpenuhi selama masa tanggap darurat. Selain membantu evakuasi, mereka juga melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak dan menyiapkan langkah-langkah lanjutan seperti pendirian tenda pengungsian dan dapur umum.
Di tengah gelapnya malam dan cuaca yang masih diguyur hujan, Tim Tagana terus berkeliling dengan perlengkapan seadanya, menyisir sudut-sudut kota dan desa yang rawan terendam air, memastikan tidak ada warga yang terjebak atau memerlukan pertolongan.
"Tagana bukan hanya hadir saat banjir mulai surut, kami ada sejak air mulai naik, saat masyarakat butuh pertolongan pertama, dan kami akan tetap ada sampai warga bisa kembali ke rumahnya dengan aman," kata Heriyono menegaskan komitmen timnya.
Harapan dan Doa Masyarakat
Banjir besar yang melanda Pangkalpinang kali ini menjadi ujian berat bagi warganya, terutama yang rumah dan harta bendanya terendam air. Meski begitu, semangat kebersamaan dan saling membantu tetap terjaga. Tidak sedikit warga yang secara sukarela membuka rumahnya sebagai tempat penampungan sementara bagi tetangga yang terdampak lebih parah.
Warga pun berharap agar cuaca segera membaik dan air cepat surut, sehingga aktivitas sehari-hari bisa kembali berjalan normal. Pemerintah kota bersama Tagana, BPBD, TNI, Polri, dan berbagai elemen masyarakat terus bahu membahu dalam proses penanggulangan banjir ini.
"Saya berdoa semoga hujan segera berhenti dan banjir ini cepat surut, supaya kami bisa kembali ke rumah, membersihkan sisa lumpur dan memulai lagi aktivitas seperti biasa," ujar salah seorang warga Bukit Tani dengan wajah lelah namun penuh harap.
Kesiapan untuk Hari Berikutnya
Hingga berita ini diturunkan, cuaca di Kota Pangkalpinang masih diselimuti mendung tebal dengan intensitas hujan ringan hingga sedang di beberapa titik. Tagana bersama aparat gabungan masih berjaga di lapangan, sementara warga diminta tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan diri serta keluarga.
Kota Pangkalpinang tengah berjuang menghadapi musim penghujan yang tidak menentu, di mana kesiapsiagaan semua pihak menjadi kunci utama dalam meminimalkan dampak bencana. Tagana, sebagai relawan kemanusiaan, terus menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan bagi masyarakat terdampak, dengan harapan bencana ini bisa segera berlalu dan kondisi kembali pulih.
0 Comments