LATIHAN KESIAPSIAGAAN OPERASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR KODAM XIV HASANUDDIN TAHUN 2025: SINERGI TNI DAN MASYARAKAT DI MAKASSAR
TAGANAINFO
Makasar, Sulawesi Selatan – April 2025
Kodam XIV Hasanuddin menggelar Latihan Kesiapsiagaan Operasional Penanggulangan Bencana Banjir Tahun Anggaran (TA) 2025, yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, baik militer maupun sipil, sebagai bentuk kesiapan bersama dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya banjir yang kerap melanda kawasan tersebut saat musim hujan tiba.
Latihan ini merupakan bagian dari program rutin Kodam XIV Hasanuddin dalam meningkatkan kapasitas personil dan sinergi antarlembaga. Selain personel TNI, kegiatan ini turut diikuti oleh unsur pemerintah daerah dan elemen masyarakat, seperti Satpol PP, TAGANA, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna, dan LINMAS.
Komitmen TNI untuk Perlindungan Masyarakat
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, menyampaikan bahwa latihan ini bertujuan untuk memastikan seluruh jajaran TNI, khususnya yang berada di bawah komando Kodam XIV Hasanuddin, siap secara operasional dalam menangani bencana alam, khususnya banjir.
“Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan. Bencana banjir bukan hanya ancaman tahunan, tetapi bisa menjadi tragedi besar jika kita tidak siap. Melalui latihan ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh personel memahami peran dan tugasnya, serta bisa berkoordinasi dengan baik bersama stakeholder lainnya,” ujar Pangdam saat membuka kegiatan di Lapangan Paccerakkang.
Latihan ini menjadi penting mengingat Kecamatan Biringkanaya, khususnya Kelurahan Paccerakkang, merupakan salah satu wilayah yang rawan banjir setiap musim penghujan tiba. Selain kondisi geografis yang datar dan rendah, pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang pesat juga menjadi faktor yang memperburuk risiko banjir.
Keterlibatan Multi Pihak: Kolaborasi Kunci Keberhasilan
Yang menarik dari latihan tahun ini adalah keterlibatan berbagai unsur non-militer secara aktif. Terlihat personel Satpol PP Kota Makassar yang sigap dalam pengaturan lalu lintas dan pengamanan area latihan. TAGANA (Taruna Siaga Bencana) dari Dinas Sosial juga hadir dengan simulasi evakuasi korban banjir dan penyediaan dapur umum. Sementara itu, PSM dan Karang Taruna memberikan dukungan logistik serta pendataan warga, menunjukkan sinergi antara relawan sosial dan aparat keamanan.
LINMAS (Perlindungan Masyarakat) pun turut ambil bagian dalam menjaga ketertiban serta mendampingi warga dalam skenario simulasi pengungsian. Mereka membantu mengarahkan warga ke titik kumpul evakuasi dan mendistribusikan bantuan logistik yang disimulasikan sebagai bantuan darurat dari pemerintah.
Kepala BPBD Kota Makassar, H. Faisal Yasin, mengapresiasi sinergi antara Kodam XIV Hasanuddin dan unsur masyarakat dalam kegiatan ini. “Latihan ini bukan hanya membentuk ketangguhan fisik dan teknis, tapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama,” katanya.
Simulasi: Dari Deteksi Dini hingga Evakuasi
Latihan dimulai dengan simulasi deteksi dini berdasarkan laporan curah hujan tinggi dan kenaikan debit air di daerah aliran sungai sekitar Paccerakkang. Tim gabungan kemudian melakukan koordinasi cepat melalui posko taktis darurat yang didirikan oleh Kodim setempat.
Dalam simulasi tersebut, sejumlah personel Kodam XIV Hasanuddin bersama Satpol PP melakukan penyisiran rumah-rumah warga. TAGANA dan relawan Karang Taruna membantu evakuasi lansia dan anak-anak ke titik aman. Di lokasi pengungsian, PSM membuka posko trauma healing untuk warga, sementara LINMAS menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
Simulasi berlangsung dengan penuh semangat dan profesionalisme. Seluruh pihak menunjukkan kekompakan dan keterampilan yang matang. Tidak hanya dari sisi evakuasi, tetapi juga dalam manajemen logistik, koordinasi komunikasi darurat, dan pelayanan medis awal.
Wujudkan Kesiapsiagaan yang Nyata
Camat Biringkanaya, Andi Muh. Ardiansyah, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu pemerintah kecamatan dalam membentuk pola pikir masyarakat yang lebih tanggap terhadap bencana. “Kami berharap latihan ini menjadi budaya yang terus dikembangkan, bukan hanya sebagai formalitas tahunan. Semakin sering kita berlatih, semakin siap kita menghadapi kenyataan di lapangan,” ujarnya.
Warga Kelurahan Paccerakkang pun terlihat antusias. Beberapa warga yang turut serta dalam latihan menyampaikan rasa bangga dan senang karena dapat langsung belajar cara menghadapi bencana. “Kami jadi tahu harus ke mana kalau ada banjir. Dulu bingung, sekarang sudah tahu titik kumpul dan siapa yang bisa membantu,” kata Nurhayati, warga RT 03 RW 04.
Semangat yang Tak Pernah Padam
Latihan ini bukan hanya soal strategi dan prosedur, tetapi juga semangat gotong royong dan rasa tanggung jawab sosial. Semua pihak yang terlibat menunjukkan dedikasi tinggi dan semangat luar biasa. Dari para prajurit yang berlatih dengan penuh disiplin, hingga relawan muda Karang Taruna yang sigap membantu di setiap simulasi.
“Tetap semangat!” teriak salah satu anggota TAGANA saat membantu evakuasi simulasi di daerah genangan tinggi. Teriakan itu seolah menjadi semangat kolektif seluruh tim yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kodam XIV Hasanuddin kembali membuktikan bahwa dalam menghadapi bencana, kekuatan terbesar bukan hanya di peralatan canggih, tetapi pada kesiapan mental, keterampilan lapangan, dan kolaborasi yang solid antar semua unsur masyarakat. (Red)
0 Comments