News
Tagana Babel Update Berita Silahkan Wa Admin Jika ada berita yang mau di masukkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin

Tagana Kota dan Provinsi Bergotong Royong Pasang Terpal Rumah Warga

 

Tagana Kota Pangkalpinang Bantu Warga Pasang Terpal Kena Angin Kencang
(Tagana Pasang Terpal Rumah Warga)

Tagana dan Relawan Tanggap Bencana Bantu Warga Terdampak Angin Kencang di Pangkalpinang


Pangkalpinang, 16 Januari 2025 – TKP

Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kota Pangkalpinang pada Kamis (16/01/2025), menyebabkan kerusakan cukup parah di sejumlah permukiman warga. Insiden angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba telah merusak atap puluhan rumah, terutama di kawasan Jalan A. Yani Gang Sahabat dan sekitarnya. Sejumlah pohon tumbang, jaringan listrik terputus sementara, serta sejumlah ruas jalan terganggu akibat material bangunan yang berhamburan.

Dalam merespons kejadian tersebut, relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Pangkalpinang bersama dengan Tagana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung langsung turun ke lokasi. Tanpa menunggu lama, mereka bersama masyarakat sekitar bergotong royong mengevakuasi puing-puing dan memasang terpal pada atap-atap rumah yang mengalami kerusakan sebagai bentuk penanganan darurat. Langkah ini dilakukan untuk memberikan perlindungan sementara dari hujan dan angin, mengingat kondisi cuaca yang masih belum stabil.

Kepala Dinas Sosial Kota Pangkalpinang, Khotaman Barkah, yang turut hadir di lokasi menyampaikan bahwa pihaknya telah mengerahkan berbagai bantuan untuk membantu para korban terdampak bencana. Selain pengiriman tim Tagana, bantuan logistik berupa makanan pokok, air bersih, selimut, dan perlengkapan darurat lainnya juga telah disalurkan.

"Kami bergerak cepat untuk membantu masyarakat yang terkena dampak. Selain pemasangan terpal sebagai langkah awal penanganan, kami juga menyiapkan dapur umum dan mendistribusikan kebutuhan pokok bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah," ujar Khotaman Barkah saat diwawancarai di lokasi kejadian.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Pangkalpinang telah berkoordinasi dengan BPBD dan pihak kecamatan untuk melakukan pendataan rumah rusak dan mengidentifikasi warga yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan relokasi sementara bagi mereka yang rumahnya sudah tidak layak huni.

Salah seorang warga terdampak, Supri (46), mengaku bersyukur atas kehadiran para relawan. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. “Kami sangat terbantu dengan kehadiran Tagana dan relawan lainnya. Rumah kami sebagian atapnya terbang dibawa angin. Dengan pemasangan terpal ini, setidaknya kami bisa terlindung dari hujan untuk sementara waktu,” ujarnya.

Supri menambahkan bahwa insiden tersebut terjadi begitu cepat. "Angin datang tiba-tiba sekitar pukul tiga sore. Awalnya hanya mendung biasa, tapi tidak lama kemudian langsung terdengar suara gemuruh dan angin kencang menerjang. Kami sekeluarga langsung keluar rumah karena takut atap roboh," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Dalam pernyataannya, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama pada masa peralihan musim seperti saat ini.

Kepala Stasiun Meteorologi Pangkalpinang, Hendra Wijaya, mengatakan bahwa fenomena angin kencang yang terjadi merupakan dampak dari tekanan rendah di sekitar perairan barat Sumatera yang menyebabkan terbentuknya awan-awan konvektif penyebab angin puting beliung lokal.

"Kami telah mengeluarkan peringatan dini sejak tiga hari sebelumnya. Cuaca seperti ini memang berpotensi memicu angin kencang yang bisa menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang pada rumah dan fasilitas umum. Kami mengimbau masyarakat untuk memeriksa kondisi rumah masing-masing dan memangkas pohon yang berisiko tumbang," jelas Hendra.

Sementara itu, Camat Gabek, Rahmad Suryadi, mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat 37 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang di wilayahnya. "Beberapa di antaranya rusak berat, dan sudah kami koordinasikan untuk mendapatkan bantuan prioritas. Kami juga mendirikan posko pengungsian sementara di aula kelurahan bagi warga yang belum bisa kembali ke rumahnya," katanya.

Relawan Tagana yang diterjunkan ke lokasi sebanyak 25 orang, dibantu oleh relawan lokal dan masyarakat sekitar. Selain membantu perbaikan darurat, mereka juga memberikan pendampingan psikososial kepada anak-anak dan lansia yang sempat mengalami trauma pascakejadian.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak hanya kebutuhan fisik yang terpenuhi, tapi juga dukungan emosional bagi warga, terutama anak-anak yang terdampak. Ini bagian penting dari upaya pemulihan pascabencana,” ujar Ketua Tagana Pangkalpinang, Andi Wijaya.

Pemerintah daerah memastikan bahwa proses pemulihan pasca bencana akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Pemantauan dan asesmen terhadap kerusakan bangunan akan dilanjutkan dalam beberapa hari ke depan, dengan harapan bantuan perbaikan rumah dapat segera disalurkan.

“Semoga dalam waktu dekat semua warga yang terdampak bisa kembali menjalani aktivitas dengan aman dan nyaman. Kami berkomitmen untuk hadir dan membantu sampai kondisi kembali normal,” tutup Khotaman Barkah.

Post a Comment

0 Comments