(Prosesi Pemakaman Gubernur Babel, H. Eko Maulana Ali)
Pangkalan Baru, Bangka Tengah - Hujan deras mengguyur Taman Makam Pahlawan Pawitra Laya, Kecamatan Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Selasa (30/7/2013) sekitar pukul 11.49 WIB. Meskipun cuaca kurang bersahabat, semangat para pelayat tak surut untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, H. Eko Maulana Ali.
Para anggota Tagana Kota Pangkalpinang yang tergabung dalam satu barisan bersama Tagana Provinsi Babel tetap bertahan di bawah derasnya hujan. Pak Wahyu, selaku Wakil Komandan/Koordinator Tagana Kota Pangkalpinang, menuturkan bahwa sejak tersiar kabar wafatnya Gubernur Eko Maulana Ali, dirinya langsung menghubungi seluruh anggota via telepon. “Atas izin Koordinator Tagana Kota, Bapak M. Heri, kami segera berkumpul di Posko, mengenakan seragam PDH lengkap, dan bergerak menuju tempat pemakaman menggunakan Mobil RTU (Rescue Tactical Unit) bersama beberapa anggota,” ujarnya.
Meski hujan turun dengan deras, para anggota Tagana tetap bertahan untuk mengikuti upacara militer menjelang pemakaman. “Upacara ini adalah penghormatan khusus bagi almarhum, sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasanya selama menjabat. Kami wajib berpartisipasi,” tambah Pak Wahyu.
Sementara itu, para pelayat terlihat berteduh di toko-toko sekitar lokasi pemakaman, sedangkan sebagian memilih bertahan di dalam mobil. Kesedihan menyelimuti seluruh masyarakat Babel yang turut kehilangan sosok pemimpin yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan daerah ini.
Kabar Duka dari Jakarta
Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, H. Eko Maulana Ali, menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2013) dini hari. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh Wakil Gubernur Babel, Rustam Effendi, sekitar pukul 01.00 WIB. Dengan suara terbata-bata, Rustam menyampaikan belasungkawa atas kepergian sang gubernur.
“Innalilahi wainnailaihi rojiun. Kita semua berduka. Bapak Gubernur tercinta telah meninggal dunia setelah sempat dirawat. Kami sangat sedih dan berduka mendalam. Bangka Belitung kehilangan putra terbaiknya,” ujar Rustam melalui sambungan telepon dengan suara terisak.
Rustam yang berencana berangkat ke Jakarta pagi itu menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Babel menunggu keputusan keluarga almarhum terkait persiapan pemakaman. Kabar wafatnya Gubernur Eko menyebar cepat, mengingat kondisi kesehatannya memang dikabarkan kritis sejak Senin siang (29/7). Sekretaris DPD Partai Golkar Bangka Belitung, Hendra Apollo, juga membenarkan kabar tersebut. “Beliau meninggal di rumah sakit. Saya dapat kabar dari Pak Hardi (Inspektorat Pemprov Babel),” ungkapnya pada Selasa dini hari pukul 01.10 WIB.
Sebelumnya, kondisi kesehatan Eko Maulana Ali menurun akibat sakit yang dideritanya. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa almarhum telah berada di RS MMC sejak Senin siang pukul 13.00 WIB. Beliau mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU, lantai dua gedung rumah sakit tersebut, sebelum akhirnya berpulang.
Kepergian Gubernur Eko Maulana Ali menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Bangka Belitung. Sebagai pemimpin, ia dikenal gigih dalam memperjuangkan pembangunan daerah. Sejumlah program pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat telah ia canangkan selama masa kepemimpinannya.
Jenazah almarhum diterbangkan dari Jakarta menuju Bangka Belitung untuk dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan Pawitra Laya. Prosesi pemakaman dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta keluarga dan kerabat yang merasa kehilangan sosok pemimpin yang bersahaja dan penuh dedikasi.
Meskipun hujan deras mengguyur lokasi pemakaman, suasana haru tetap terasa. Doa-doa terus dipanjatkan untuk almarhum Gubernur Eko Maulana Ali agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Bangka Belitung kehilangan sosok pemimpin yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi daerahnya. Selamat jalan, Bapak Eko Maulana Ali, jasa dan pengabdianmu akan selalu dikenang oleh masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.
0 Comments