ODGJ Masuk Kampus Pertiba, Tim Tagana Kota Pangkalpinang Lakukan Evakuasi Persuasif

ODGJ MASUK KAMPUS PERTIBA

Pangkalpinang – Tagana Info

Suasana Apel Siaga Bencana di Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Pangkalpinang berubah menjadi momen heroik pada Rabu (30/04/2014). Tim Tagana menerima laporan darurat dari pihak keamanan Kampus Pertiba mengenai keberadaan seorang pria dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang masuk ke area kampus, menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa dan staf akademik.

Tim Tagana segera merespons laporan tersebut dan bergerak cepat menuju lokasi. Bersama mahasiswa Kampus Pertiba, mereka berusaha mengepung pria tersebut untuk mengamankannya. Langkah ini dilakukan guna memastikan pria tersebut tidak membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Namun, situasi berubah tegang ketika pria itu berlari ke bagian belakang kampus dan nekat melompat ke dalam sebuah sumur tua di area tersebut. Tindakan ini memaksa tim untuk mengubah strategi mereka, mengutamakan keselamatan pria tersebut di atas segalanya.

Tim gabungan segera mengambil langkah evakuasi. Beberapa anggota Tagana berusaha membujuk pria tersebut agar keluar dari sumur, sementara yang lain menyiapkan peralatan penyelamatan. Upaya persuasif dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah pria tersebut panik atau terluka lebih parah.

Setelah negosiasi yang panjang dan intens, pria tersebut akhirnya mau menerima bantuan tim dan berhasil dievakuasi ke permukaan dengan selamat. Proses penyelamatan berlangsung dramatis, tetapi berhasil dilakukan tanpa insiden tambahan.

Setelah dievakuasi, pria tersebut langsung dibawa ke Kantor Tagana Kota Pangkalpinang untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Rencananya, pria itu akan menjalani proses rehabilitasi guna memastikan kondisinya stabil dan tidak membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.

Aksi cepat dan koordinasi yang baik dari Tagana dan pihak Kampus Pertiba mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satu anggota Tagana mengungkapkan rasa terima kasih atas kerja sama yang diberikan oleh kampus dalam menangani situasi ini.

"Kami sangat mengapresiasi pihak Kampus Pertiba yang sigap memberikan laporan dan membantu proses evakuasi. Ke depan, kami siap untuk memberikan bantuan kapan saja jika dibutuhkan," ujar seorang anggota Tagana.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa perhatian lebih harus diberikan kepada individu dengan gangguan jiwa yang berkeliaran tanpa pengawasan. Pemerintah dan instansi terkait diharapkan dapat meningkatkan penanganan dan pengawasan terhadap ODGJ, agar kejadian serupa dapat dicegah atau ditangani dengan lebih efektif.

Kejadian di Kampus Pertiba ini tidak hanya menunjukkan pentingnya koordinasi yang cepat dalam situasi darurat, tetapi juga menggambarkan kepedulian bersama terhadap keselamatan setiap individu, termasuk mereka yang membutuhkan perhatian khusus.